English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Jumat, 29 April 2011

peNceRnaaN maNusia





Fungsi Utama Tractus Gastrointestinal
Ø Memproses bahan nutrisi / cairan yang dimakan secara efisien
Ø Mengeliminasi bahan yang tidak berguna
Gangguan pada fungsi ini ---- > Keluhan Tr. Gastrointestinal
Gejala-gejala utama diduga sebagai kelainan tr. Gastrointestinal
Ø Heartburn ( rasa terbakar substernal )
Ø Problem menelan { Disfagia (sukar menelan),Odinofagia(sakit pada waktu menelan)}
Ø Chest Pain (sakit dada non cardiac)
Ø Dispepsia (gejala di lambung)
Ø Nausea – Vomiting
Ø Gas
Ø Diare, konstipasi (gangguan dalam defekasi), pendarahan
Secara intrinsik berasal dari tr. Gastrointestinal atau suatu manifestasi gangguan sistemik

A. Gejala pada Penyakit Esofagus
Ø Anamnesis klinik sangat penting untuk dianosis penyakit esofagus
Ø Keluhan Heartburn, disfagi, odinofagi, sangat spesifik /sebagaipetunjuk
Khusus
Ø Chest pain , sendawa, cegukan (Hiccup) Gejala yang kurang spesifik menyertai disfungsi esofagus

Heartburn (Pyrosis)
Defenisi : Suatu perasaan terbakar substernal yang menjalar ke arah leher dari epigastrium
Akibat iritasi ujung-ujung saraf dalam mukosa esoafagus akibat5 regurgitasi HCL lambung ke dalam esofagus
Dapat dipresipitasi oleh keadaan yang menurunkan LES ( Less Oesophagus Spinchter) , seperti :
Ø Jenis makanan
Ø Tekanan intraabdominal yang meningkat
Ø Merokok, dll.
Heartburn dapat dipakai sebagai diagnosis peny. Refluks gastroesofagus (GERD : gastroesofageal refluks disease)

Regurgitasi
Defenisi : Suatu refluks yang spontan dan tiba-tiba sejumlah kecil material dan labung terasa pahit / asam , biasanya sesudah makan
Water brash : terjadi bila mulut penuh dengan cairan jernih dan rasa asin akibat hipersekresi oleh rangsangan asam dalam esofagus (jadi bukan asam regurgitasi)
Ruminasi : Regurgitasi dari makanan yang baru dimakan untuk dikunyah dan ditelan kembali atau dibuang
Odinogafi : sakit pada waktu menelan akibat radang esofagus
Chest pain : nyeri dada dapat berasal dari esofagus (non cardiac chest pain), ditemukan pada gangguan motilitas esofagus, distensi esofagus (refluks asam lambung dalam esofagus)

Disfagia
Defenisi : suatu perasaan gangguan pasase (kesukaran menelan) makanan / minuman dari mulut ke dalam lambung

- Keluhan penderita : makanan tertahan atau menyumbat dalam esofagus
- Gangguan pasase makanan atau minuman atau keduanya
Disfagia >> pada orofaring dan esofagus ; harus dibedakan dengan odinofagi
Globus : rasa adanya suatu gumpalan dalam kerongkongan
Disfagi ada 2 macam ; orofaring dan esofagus



B. Dispepsia
Defenisi : perasaan nyeri atau discomfort yang diproyeksikan yang diproyeksikan pada epigastrium ; sangat sering ditemukan pada masyarakat.
Perasaan nyeri tumpul, teriris, tertusuk
Discomfort rasa kembung , rasa penuh , mual-mual
Dispepsia dibedakan :

Dispepsia non ulcer = Dispepsia non organik = dispepsia fungsional
- Tidak ditemukan kelainan struktural pada saluran cerna bagian atas sebagai penyebab timbulnya keluhan.
Dispepsia organik
- Ditemukan adanya kelainan organik pada saluran cerna bagian atas sebagai penyebab timbulnya gejala, seperti tukak peptic, kanker lambung.

Hiccups
Defenisi : suatu refleks kompleks dengan konstruksi tiba-tiba dari otot inspirasi diafragma yang diakhiri penutupan tiba-tiba dari glottis sehingga terjadi bunyi hiccup.
- Biasanya bersifat benigna (tidak ada keluhan) dan berakhir sendiri tetapi dapat merupakan tanda penyakit yang serius bila rekuren dan persisten.
- Pada keadaan benigna ditemukan distensi lambung (minuman bikarbonat, menelan udara, kebanyakan makan). Perubahan temperatur yang tiba-tiba panas ke dingin atau sebaliknya, minuman alkohol, merokok, dan stress.
- Penyebab yang intractable (tidak mempan dengan obat biasa) dapat diteliti pada organ n.phrenicus dan n.Vagus berjalan, seperti :
- CNS neoplasma, meningitis, CVA, trauma,sclerosis multiple
- Gangguan metabolic : Uremis, diabetes
- Iritasi pada tingkat inervasi vagus dan phrenicus (toraks, abdomen, kepala, dan leher )
- Psikogenik, operasi (anestesi, post operasi)


Gastrointestinal Gas
v Gaseous dalam saluran cerna dapat dikeluhkan dalam berbagai bentuk, seperti bloating, borborygmi, nyeri abdomen, bleching, rasa kram, flatulens.
v Gas dalam UGI tract. Berasal dari udara yang ditelan dan setiap menelan 3-5 ml udara yang masuk, terdiri dari 80% nitrogen yang kurang diabsorbsi, oksigen yang ada langsung diabsorbsi
v Menelan udara terlalu banyak menyebabkan distensi, bleching, flatulens, dan nyeri abdomen ; yang disebabkan keadaan-keadaan : makan gula-gula karet, minuman karbonat, dan kadang secara sadar atau tidak sadar menelan udara yang banyak (aerophagia)
v Bleching atau burfing terjadi bila udara yang ditelan secara retrograde ke luar kedalam mulut melalui lower dan upper sebagai esophageal spinchter, sering terladi sesudah makan apabila terjadi TLESr (Trunscen Lower Esofagus Spinchter relaxation) akibat akibat distensi lambung ; bleching merupakan refleks normal yang fisiologis

Flatus
Normal volume ekskresi intestinal gas 500-1500 ml/hari dan flatus 6-20 x /hari
Intestinal flatus bersumber dari :
Udara yang ditelan (nitrogen dan oksigen)
Fermentasi karbohidrat yang tidak dipecahakan (laktosa, laktulosa, sorbitol) menghasilkan gas karbon methane dan CO2

Nausea dan Vomiting

Nausea : rasa ingin muntah yang samar, tidak enak, atau rasa sakit daerah lambung yang dapat disusul dengan muntah
Vomiting : suatu dorongan untuk mengeluarkan isi lambung melalui relaksasi upper esofagus spinchter dan mulut terbuka
Kejadian muntah dikontrol oleh suatu pusat di medulla yang mengkoordinasikan respirasi, salivasi, dan pusat vasomotor dan inervasi vagus dalam tr. Gastrointestinal

Pusat dari muntah dapat dirangsang dari 4 sumber input afferen yang berbeda :
· Serat-serat afferen n.Vagus {mengandung banyak reseptor serotinin 5-hydroxy triptamin (5HT3)} dan serat-serat saraf splanchnic dan viscera gastrointestinal, iritasi mukosa atau peritoneal atau infeksi
· Sistem vestibuler dapat distimulasi oleh gerakan atau infeksi. Serat-serat saraf disisi mengandung banyak reseptor-reseptor histamin HI dan kolinergik muskarinik
· Pusat tertinggi CNS, gangguan CNS atau berbagai pendengaran, kecapan atau pengalaman emosional dapat berakibat muntah ; contoh, penderita yang diberikan kemoterapi dapat menyebabkan muntah dalam mengantisipasi pengobatan
· Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ), terletak di luar blood brain barrier area postrema medula. Area ini mempunyai kemoreseptor untuk darah dan cairan serebrospinal yang dapat distimulasi oleh obat-obatan, bahan kemoterapeutik, toksin, keadaan hipoksia, uremia,asidosis, dan terapi radiasi. Daerah ini banyak mengandung receptor 5-HT3 dan receptor dopamine O2

Komplikasi muntah
Kekurangan cairan, hipoklemia, alkalosis metabolic, aspirasi pulmoner, ruptur esofagus (boerheaue’s syndrome), pendarahan oleh sobekan mukosa GEJ (Mallory – weiss syndrome)
Walaupun jarang, tetapi dapat terjadi pendarahan intraperitoneal akibat sekresi hati dan limpa

Diare
Defenisi : Bertambah encernya atau menurunnya konsentrasi dari tinja
Dalam keadaan normal setiap hari ± 10 liter cairan masuk ke dalam duodenum , 1 liter diabsorbsi dalam usus kecil dan sisanya diabsorbsi kolon, hanya sekitar 100 ml hilang dalam tinja
- Dalam keadaan klinik, dibedakan : diare akut dan diare kronik
- Sesuai penyebab, dibedakan : diare non infeksious dan diare infeksius


Diare Akut
- Terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dan berlangsung kurang dari 3-4 minggu dan umunya disebabkan agen infeksi, toksin, bakteri, atau obat-obatan
- Diare dengan cairan dalam jumlah yang banyak, bersumber dari ganggua usus halus, sedangkan diare yang sering dan sedikit-sedikit mengindikasikan pada gangguan kolon atau rektum

Diare non-Infeksius
Tinja encer, tidak ada darah disertai nyeri periumbilikal, bloating, nausea-vomiting mengindikasikan radang pada usus halus disebabkan bakteri yang mengandung ererotoksin atau agen lain seperti ovum/girdia yang mengganggu absorbsi normal dan proses sekresi di usus halus
Walaupun biasanya ringan tetapi dapat memberat (10 - 200 ml /kg/ 24 jam ) disertai dehidrasi , hipoklemia, asidosis metabolic (keurangan HCO3- dalam tinja)
Oleh karena tidak terjadi invasi oleh agen kedalam jaringan, maka tidak ditemukan lekosit pada tinja
Diare Infeksius
Diare disertai dengan deman diindikasikan kerusakan pada kolon akibat invasi dari agen (Shigella, Salmonella, dll)
Utamanya mengenai kolon sehingga volume diare <>

Kondisi Malabsorbsi
Penyebab yang terbanyak adalah penyakit mukosa usus halus (Sprue, insufiqie nsi pankreas, dll) dan akan mengganggu kondisi dalam lumen


Kondisi sekresi
Diare akibat akibat gangguan transportasi ion pada enterocycle. Peningkatan sekresi ion intestinal dan penurunan absorbsi ion menyebabkan diare dengan volume yang banyak (1-10 liter/hari) biasanya disebabkan oleh tumer endokrin dan penggunaan laksania berlebihan


Kondisi Inflamasi
Diare pada penyakit inflamasi kolon (Inflammatory bouel disease)


Gangguan motilitas Internal
Diare disebabkan penyakit sistemik / operasi akibat transit time yang cepat dalam usus atau akibat statis dalam intertin menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebihan dan terjadi malabsorbsi


Infeksi kronik
Akibat infeksi parasit kronik (gliordia, E. Histolitica ) dan cacing atau pada aids disertai bermacam-macam infeksi

Konstipasi
Digambarkan sebagai suatu persepsi “ gerakan dari usus yang abnormal “ : mengedan jika BAB, tinja yang keras, frekuensi menurun dan perasaan tidak puas pada evakuasi tinja. Normal pergerakan usus sangat bervariasi 3-12 / minggu 2 atau kurang per mingggu dianggap abnormal. Dalam klinik apabila defekasi <>

0 comments:

Posting Komentar

...thank you for the comment...

nhini.imud.ndud.qiyut

nhini.imud.ndud.qiyut