English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Rabu, 30 November 2011

Anamnesis Pasien Psikiatrik


Riwayat psikiatri sangat penting ditanyakan dalam langkah awal untuk melakukan anamnesis kepada pasien yang mengalami gangguan psikiatrik. Hal-hal yang penting yang harus ditanyakan:

A. ANAMNESIS

1.  Identitas pasien seperti nama, alamat, umur, dan pekerjaan.

2. Keluhan utama pasien, hal utama yang membuat pasien dating menemui dokter. Dalam beberapa kasus yang berat ada kalanya kita tidak dapat menanyakan pada pasien karena pasien telah dalam keadaan gangguan kejiwaan yang berat, untuk itu kita juga dapat menanyakan hal ini kepada keluarganya.

3. Setelah itu tanyakan bagaimana penyakit itu bermula, bagaimana awal mula gangguan kejiwaan itu terjadi, sejak kapan, dan bagaimana keberlangsungannya, ini bermakna karena kebanyakan penyakit psikiatrik mengalami beberapa fase sebelum menjadi semakin parah.

4. Riwayat penyakit terdahulu, apakah pasien pernah mengalami penyakit yang dapat memicu terjadinya gangguan kejiwaan seperti demam tinggi, riwayat trauma kepala, mengkonsumsi obat-obatan Parkinson, obat anti-hipertensi dan kotikosteroid dalam jangka waktu lama.


5. Riwayat pribadi mencakup mengenai riwayat kelahiran pasien, apakah dia cukup bulan atau tidak, proses dilahirkan melalui Caesar atau normal, dan apakah ada masalah saat dia dalam kandungan. Jika pasien telah menikah, tanyakan mengenai pernikahannya. Intinya pada segmen ini kita harus menggali mengenai pribadi pasien.

6. Riwayat keluarga, tanyakan apakah di dalam keluarganya ada yang mengalami gangguan jiwa atau tidak.

B. MENTAL 


1. Penampilan saat pasien datang, dari penampilan dapat memberikan ciri khas pada beberapa penyakit psikiatrik, contohnya pada pasien mania biasanya mereka berpakaian dan berdandan berlebihan tidak sesuai dengan tempatnya. Contohnya mereka ke dokter seperti akan ke acara pernikahan.

2. Cara bicara, perhatikan pasien saat bicara. Biasanya pada pasien depresi mereka cenderung tertutup dan kurang member informasi, sedangkan pada pasien mania, mereka berbicara terus-menerus tiada henti.

3. Mood atau suasana hati

4. Pikiran seperti bagaimana perhatian pasien, daya memorinya, apakah dia dapat menentukan sikap, serta cara berbahasa.

5. Persepsi, tanyakan apakah pasien merasa ada yang berbisik, atau melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh dokter untuk mengetahui apakah pasien mengalami halusinasi.

6. Sensorium dimana pasien sering merasa kesemutan

Psikodinamik formulasi adalah mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh pasien. Seperti penolakan (deny), pada saat disalahkan dia akan menyalahkan orang lain, menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
Clinical Interview adalah cara yang dilakukan pemeriksa dalam menggali informasi kepada pasien agar pasien mau bercerita kepada dokter dengan leluasa. Hal ini dapat dicapai dengan menimbulkan kedekatan (rapport), kepercayaan (trust), penjaminan (reassurance), dan memberikan respon emosional yang positif
.
Dalam mengatasi dan menangani pasien yang mengalami gangguan kejiwaan perlu cara khusus. kita harus melakukan beberapa tahapan yaitu:
  1. Refleksi, yakni saat pasien menceritakan hal-hal yang membuatnya depresi, kita dapat memberikannya support bahwa sesungguhnya bukan hanya dirinya yang mengalami hal itu, masih banyak orang lain yang mengalami hal yang sama bahkan lebih berat. Dengan cara begini pasien akan merasa tidak sendiri.
  2. Silence, yakni pada saat pasien bercerita, cobalah untuk diam dan mendengarkan bahkan saat dia menangis cobalah untuk diam hingga pasien selesai bercerita.
  3. Confrontasi, memberikan pernyataan yang lebih mendorong pasien. Contohnya saat pasien bercerita bahwa dirinya sering berhenti kerja karena merasa bosan, dokter berkata: “mungkin jika ibu lebih bersabar, hasilnya bisa lebih baik”.
  4. Klasifikasi, dimana setelah pasien bercerita, menuturkan masalahnya, dokter mencoba untuk mengelompokkan pokok permasalahannya
  5. Setelah mengelompokkan permasalahn yang dihadapi oleh pasien, pemeriksa berusaha untuk menginterpretasikan atau menilai permasalahan tersebut.
  6. Interpretasi
  7. Summation adalah membuat kesimpulan atas permasalahn yang dihadapi oleh pasien.
  8. Explanation, pemeriksa menjelaskan mulai dari pokok permasalahan hingga cara mengatasi masalah pasien. Mulai dari rencana pengobatan hingga pemecahan masalah.
Source : Www.artikelkedokteran.com

0 comments:

Posting Komentar

...thank you for the comment...

nhini.imud.ndud.qiyut

nhini.imud.ndud.qiyut