English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Rabu, 30 November 2011

Dampak Bahaya Onani pada Kesehatan Jiwa


Onani atau masturbasi merupakan fenomena yang berhubungan dengan perilaku seksual yang penuh dengan kontroversi. Sebagian orang beranggapan masturbasi sebagai sebuah kebiasaan yang wajar dan menyenangkan. Tetapi pada kelompok lain justru dianggap merupakan aktivitas penodaan diri atau “zelfbevekking” yang dapat menimbulkan kelainan psikosomatik dan aneka dampak buruk lainnya.

Selain itu ada juga menyatakan hal itu normal bila dilakukan oleh remaja, tetapi abnormal bila yang melakukannya anak-anak atau orang tua. Hal ini disebabkan pada masa remaja terjadi proses pematangan seksual disertai oleh fantasi seksual yang memuncak dan tidak mendapat penyaluran yang wajar, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar berupa tayangan televisi, film, tabloid, majalah, buku-buku yang kesemuanya membangkitkan rangsang seksual yang kuat.



Tujuan utama masturbasi adalah mencari kepuasan atau melepas keinginan nafsu seksual dengan jalan tanpa bersenggama. Akan tetapi masturbasi tidak dapat memberikan kepuasan yang sebenarnya. Berbeda dengan bersenggama yang dilakukan oleh dua orang yang berlawanan jenis. Mereka mengalami kesenangan, kebahagiaan, dan keasyikan bersama.


Definisi
Ada beberapa istilah yang sering digunakan berkaitan dengan masturbasi. Istilah-istilah itu antara lain : onani Dalam ajaran Islam, masturbasi dikenal dengan nama ; al-istimna’, al-istima’bilkaff, nikah al-yad, al-I’timar, atau ‘adtus sirriyah. Sedangkan masturbasi yang dilakukan oleh wanita disebut al-ilthaf.
Masturbasi adalah suatu usaha menimbulkan rangsangan dan kepuasan seksual pada diri sendiri (auto – erotic). Biasanya ini merupakan pendahuluan yang normal sebelum perilaku hetero-seksual (yang berhubungan dengan objek seksual).

Kapan mulai timbul?
 Penelitian longitudinal menunjukkan bahwa stimulasi seksual diri sendiri sudah ada sejak bayi. Bayi belajar menelusuri fungsi  jari dan mulutnya untuk menjelajahi seluruh tubuhnya, termasuk organ seksnya. Pada usia 15 – 19 bulan mereka mulai merasakan sensasi menyenangkan setiap sentuhan pada genetalianya. sensasi ini menyebabkan kesenangan masturbasi. Mendekati masa pubertas peningkatan hormon seksual dan ciri-ciri sex sekunder mulai berkembang akan  meningkatkan keinginan seksual dan dorongan masturbasi bertambah kuat

Bagaimana terjadinya ?
Seorang remaja  secara fisik mampu  coitus dan orgasme, tetapi dihambat oleh kendali norma sosial,dia berada diantara keadaan yang bertentangan dari membangun identitas seksualnya dan pengendalian dorongan seksual. Keadaan ini menyebabkan ketegangan seksual yang membutuhkan pelepasan. Cara  yang normal untuk mengurangi ketegangan seksual adalah melalui onani atau masturbasi


Masturbasi menyebabkan gangguan mental atau menurunkan potensi seksual?
Mitos-mitos mengatakan bahwa onani atau masturbasi akan menyebabkan mani encer, impotensi, tidak bisa punya keturunan dsb. Namun Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan tersebut melalui penelitian.
Masturbasi menjadi patologis bila dilatar belakangi tindakan kompulsif yang mengendalikan individu. Gangguan emosional yang terjadi bukan disebabkan oleh perilaku seksual, tetapi oleh anggapan-anggapan yang salah dan celaan serta ancaman dari masyarakat    tindakan kompulsif dan rasa bersalah akibat ancaman dan celaan dari luar.

Penatalaksanaan.
1. Jangan biarkan diri terjerat dengan fantasi seksual.
2. Bila fantasi tsb muncul alihkan kearah kegiatan yang positif seperti olah raga, kesenian, kerja sosial dsb.
3. Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
4. Bila perilaku ini sudah merupakan perilaku yang kompulsif, perlu diberikan anti kompulsif.

Source : www.artikelkedokteran.com

0 comments:

Posting Komentar

...thank you for the comment...

nhini.imud.ndud.qiyut

nhini.imud.ndud.qiyut